Dituding Diskriminasi dan Penelantaran Anak, Atalarik Angkat Bicara
Atalarick Syach Schadt, atau yang lebih dikenal Atalarik lahir di Jakarta pada tanggal 2 Juni 1973. Pria yang akrab disapa Arik ini mengawali karirnya sebagai seorang model di tahun 1991. Selain menjadi model, Arik juga merambah dunia akting yang melambungkan namanya. sinetron pertama yang dibintangi oleh Arik adalah “Pernikahan Dini”.
Pernikahanya dengan Tsania Marwa yang terpaut usia 18 tahun lebih muda, kandas setelah berjalan 5 tahun dan dikaruniai 2 orang anak. Tsania mengajukan gugatan cerai dan dikabulkan oleh pengadilan pada Agustus 2017, namun pengadilan menolak untuk memutuskan gugatan hak asuh anak, yang diajukan Marwa karena berkasnya dianggap bermasalah.
Arik kemudian mengajukan gugatan banding atas kasus putusan cerainya dan anak-anak masih tinggal dirumah bersama Arik. Perseteruan Arik dan Marwa masih berlanjut seputar anak-anak mereka, Marwa menginginkan keleluasaan bertemu anak-anak di luar kediaman Arik, sedangkan Arik bersikukuh Marwa hanya boleh menemui anak-anak mereka di rumah Arik. Marwa sempat meminta KPAI untuk dimediasi, hingga akhirnya mengajukan laporan dugaan tindak pidana diskriminasi dan tindak penelantaran anak ke polisi.
Apa tanggapan Atalarik atas tudingan itu? Mengapa Arik sempat meminta bantuan psikolog untuk anak-anaknya? Benarkah kedekatannya dengan Vonny adalah untuk mencari sosok ibu bagi anak-anaknya? Saksikan klarifikasi atalarik hanya di Rumpi no secret
Atalarick Syach Schadt: @ariksyach