Magical View 5 Destinasi Wisata Garut, Sang Swiss van Java. Nggak Perlu Diragukan Keindahan Panoramanya!
Saking indahnya, kekayaan alam di Garut bahkan dijuluki sebagai “Swiss van Java” alias “Swiss di Jawa”. Pegunungan, sungai, laut, dan pantainya memang membuat mata dan hati seketika jatuh cinta. Seperti apa?
1. Bukit Pilar Angin

Bukit Pilar Angin kerap disebut sebagai Sumba-nya Garut, karena kamu bisa menjumpai padang rumput menawan di sini. Banyak warga setempat menggembala domba di bukit ini.

Pilar Angin bisa ditempuh selama kurang lebih 3,5 jam dari pusat Kota Garut. Karena pemandangannya, bukit yang belum banyak diketahui orang ini kerap dijadikan tempat foto.
2. Pantai Puncak Guha

Pantai Puncak Guha ternyata muncul sebagai latar novel Perahu Kertas milik Dewi Lestari. Sejak saat itu, banyak wisatawan datang berkunjung ke pantai ini. Meski bukan tipikal pantai berpasir, pemandangan laut lepas dari atas tebing batu tersebut tetap membuat orang terus berdatangan.Â

Di puncak tebing, kamu bisa menemukan Gua Kelelawar yang masih dihuni. Jelang petang, kamu bisa menemukan kawanan kelelawar keluar dari gua yang keren banget. Selain itu, kamu bisa juga camping di atas sini atau rock fishing.
3. Tebing Batu Patapaan

Sebelum menuju ke arah puncak Gunung Pangramatan, kamu bisa menemukan kumpulan tebing batu menjulang di pinggir jalan. Salah satunya Tebing Batu Patapaan di Jalan Raya Cikajang.

Disebut demikian karena konon katanya tempat ini dijadikan sebagai salah satu tempat bertapa. Dari sini kamu bisa menyaksikan indahnya perbukitan hijau di bawahnya yang menyegarkan mata.
4. Air Terjun Sanghyang Taraje
Dalam bahasa Sunda, Sang Hyang berarti kehormatan, sedangkan Taraje artinya tangga. Konon katanya, air terjun ini merupakan tangga menuju kahyangan yang digunakan para dewa.

Sanghyang Taraje berupa air terjun kembar yang sekilas menyerupai anak tangga raksasa, mungkin karena itulah dinamakan demikian.

Air terjun setinggi 82 meter ini berada di ketinggian 660 meter di atas permukaan laut, sehingga udaranya cenderung sejuk banget. Untuk masuk ke sini, kamu hanya perlu membayar Rp6.000.
5. Hutan Mati Gunung Papandayan
Hutan Mati atau Dead Forest menyimpan aura misterius karena dipenuhi batang-batang pohon sisa terbakar di atas lautan pasir. Hutan yang berada di kawasan Gunung Papandayan, Garut, ini sempat dilanda erupsi besar pada 1772.

Erupsi tersebut menyisakan Hutan Mati yang dikelilingi pepohonan hijau. Sunrise dan sunset adalah saat di mana Hutan Mati terlihat magical alias paling indah.

Jarak antara pintu masuk Gunung Papandayan dengan Hutan Mati memang agak jauh, yakni sekitar dua jam trekking. Tapi medannya landai kok, jadi gak masalah buat pemula sekali pun.
6. Leuwi Tonjong
Ternyata aliran air yang terjepit di antara dua tebing batu yang tinggi menjadi daya tarik tersendiri, lho!

Pemandangan itulah yang terlihat di Leuwi Tonjong. Dan asyiknya, aliran air dari Sungai Cihurip ini mengalir dengan tenang, sejuk dan jernih, sehingga tergolong aman untuk bermain air di sini. Tapi tetap waspada ya, khususnya di musim hujan.

Dan karena spotnya yang unik dan cantik, Anda kamu nggak akan bisa menahan diri untuk berfoto. Tebing yang tinggi dengan dominasi warna hijau dan hitam memberikan nuansa tersendiri layaknya di Jurassic Park.
(disadur dari idntimes.com/Putriana Cahya & tripcanvas.co.id/Riri Anggraheni)