Viral! 3 Artis yang Alami Hal Mistis di Kota Gaib Saranjana, Penonton Raib Seketika
Mengisi sebuah acara di luar kota bukanlah hal yang aneh bagi kalangan selebriti. Apalagi untuk para musisi seperti penyanyi dan band musik yang kerap diundang di berbagai wilayah di Indonesia.Â
Pastinya akan ada sesuatu yang menjadi kenangan ketika melangsungkan acara di wilayah tertentu. Entah kenangan manis pahit maupun kenangan horor, dan salah satunya adalah tiga artis ini yang pernah merasakan hal mistis ketika manggung di Kota Baru, Kalimantan Selatan.Â
Ketiga artis tersebut yaitu Tantri Kotak, Ari Lasso, dan Ifan Seventeen. Kejadian ini dilansir dari beberapa tayangan Youtube yang menceritakan hal mistis yang mereka alami. Penasaran hal mistis apa yang mereka rasakan? Simak selengkapnya di bawah ini ya :
Ari Lasso
Mantan vokalis Dewa 19 ini sempat membagikan kisah mistisnya ketika melakukan konser di Kota Baru dalam tayangan kanal YouTube Raditya Dika. Ari Lasso menceritakan kejadian mistis yang terjadi pada tahun 2005 lalu.
Kejadian tersebut terjadi di kota terpencil, dan awalnya semua berjalan seperti biasa saja tidak ada yang aneh. Ari menyebutkan bahwa situasi tempat manggungnya hanya memiliki satu pintu akses keluar masuk. Ari sendiri pun masuk melalui pintu tersebut sebelum memulai konser.Â
Diperkirakan ada sekitar 12.000 orang penonton memenuhi area konser tersebut. Setelah Ari menyanyikan beberapa lagu, masih berjalan normal tanpa ada kejadian aneh.Â
Namun, saat di pertengahan konser ketika Ari membalikan badan, secara tiba-tiba setengah penonton yang berjubel tersebut hilang hanya dalam hitungan 1-2 menit.Â
Ari tetap menyanyikan lagu demi lagu hingga konser selesai. Akan tetapi Ari kembali dibuat heran ketika dirinya turun dari panggung kondisi lapangan begitu sepi. Ari masih tetap berpikir realistis dan mengedepankan kebiasaan orang setempat yang cukup tertib ketika bubar dari sebuah konser.Â
“Pada nongkrong diluar kali orangnya, pas diluar sepi, biasa saja hanya ada berapa puluh, ratus orang yang berusaha naik motor untuk pergi, sambil eh ari lasso…ari lasso,” cerita Ari.
Saat tersadar, Ari cukup kaget dan terbegong namun kemudian diingatkan oleh panitia agar mengabaikan kejadian tersebut.Â
“Udah mas, udah mas, biarin aja kan kita udah pesan dari kemarin,” ceritanya menirukan ulang kata-kata panitia.
Namun, hal mistis yang dialami Ari ternyata masih belum selesai. Sebab, masih terjadi hal aneh ketika Ari dan kru kembali ke hotel.
Sebelumnya, panitia sudah mengingatkan kepada Ari dan kru agar tidak mandi selama berada di Kota Baru. Akan tetapi ada salah satu kru yang mengabaikan pesan tersebut karena merasa kegerahan hingga akhirnya memutuskan untuk mandi.Â
Tiba-tiba sesaat setelah mandi terdengar teriakan minta tolong dari lobby hotel. Teriakan tersebut membuat Ari terkejut karena melihat kepala produksi mengalami kecelakaan tertabrak motor dan patah tulang.Â
“Belum selesai, balik ke hotel, pak Yuyun dengan gagahnya karena kita mau cabut kota lain, gerah kan…mandi pak, sebelum cabut dari kota itu. Dan detik yang sama, beberapa menit kemudian, dia selesai mandi masuk kamar seger, terdengar teriak tolong…tolong dibawah hotel. Kepala produksi kita namanya Ucok ya, nyebrang jalan mau beli rokok ketabrak motor tangannya patah,” cerita Ari.
Ifan Seventeen
Cerita yang hampir serupa dengan Ari Lasso pun sempat dialami Ifan Seventeen. Artis yang alami hal mistis di Kota Gaib Saranjana ini pun mendapati penonton langsung menghilang dalam sekejap sesaat setelah konser selesai.
Ifan merasa hal ini sungguh tidak masuk akal, pasalnya akses keluar masuk GOR tempatnya manggung hanya ada satu pintu. Bahkan Ifan sendiri harus berdesakan dengan penonton ketika hendak memasuki GOR tersebut.Â
Perjalanan yang sulit untuk dilalui karena Ifan harus melipir ke samping agar bisa segera masuk area manggung.Â
Ketika selesai manggung, Ifan dan kru segera menuju mobil yang sudah disiapkan panitia. Namun, hal aneh terjadi. Dalam hitungan satu menit, Ifan melihat lapangan tempatnya konser tadi langsung sepi dan tersisa puluhan orang saja.Â
Kemudian salah satu temannya berkata kepada Ifan bahwa ia melihat penonton yang mukanya aneh.Â
“Gila ya, orang-orang di sini jalannya cepet-cepet banget, terus tadi pas konser gua lihat mukanya aneh kayak kosong,” Ifan menceritakan ulang.
Seolah mengiyakan, panitia menjawab pernyataan Ifan bahwa hal inu kerap terjadi.Â
“Hal begini biasa terjadi,” tiru Ifan menjelaskan ucapan panitia.
Tentu saja kejadian tersebut membuat Ifan dan kru menjadi takut dan memutuskan untuk tidur dalam satu kamar.Â
“Ya bukan takut sih, cuman lebih pada saling menjaga, akhirnya kita tidur dalam satu kamar ramai-ramai,” cerita Ifan dilansir dari kanal YouTube Ganji Misteri.
Tantri Kotak
Artis yang alami hal mistis selanjutnya adalah Tantri Kotak, dimana kejadian ini terjadi di konser pertamanya ke luar kota menggunakan pesawat terbang. Tantri menceritakan perjalanan yang ditempuh untuk tiba di lokasi konser sangat membutuhkan waktu hingga belasan jam.Â
Sepanjang perjalanan darat, Tantri hanya dapat melihat sepinya jalan dan hanya terlihat laut dan kuburan saja.Â
“Pengalaman banyak dan paling berkesan di Kota Baru menempuh waktu belasan jam,” jelas Tantri.
Sesampainya di hotel yang berlokasi di pinggir pantai, Tantri diingatkan oleh panitia. Panitia tersebut meminta Tantri untuk tidak kaget jika di pertengahan konser akan ada sebagian orang yang menghilang. Panitia juga menjelaskan bahwa peristiwa ini sempat dialami jug oleh Ari Lasso.
“EO bilang nanti jangan kaget ya mba, kemarin Ari Lasso main di GOR, akses pintu masuk cuman satu, jangan kaget kalau penontonnya hilang setengah di jeda lagu tengah-tengah. Dalam sekejap dalam hitungan menit,” cerita Tantri menirukan ucapan panitia.
Waktu konser pun akhirnya tiba dan Tantri mulai menaiki panggung yang berada di pinggir pantai. Tantri juga menjelaskan bahwa akses keluar masuk tidak terlihat begitu jelas namun penonton mulai memadati lokasi konser.
“Kan manggungnya di pinggir pantai jadi akses keluar masuk ga kelihatan. Yang jelas ada banyak penonton yang sangat rapat-rapat memenuhi lokasi sampai ada yang berdiri di dekat pemadam kebakaran,” jelasnya.
Karena sebelumnya sudah diberitahu panitia, Tantri pun mulai memperhatikan jalannya konser. Tantri merasa penonton yang aktif mendengarkan dirinya menyanyi hanya di bagian tengah hingga depan saja. Sedangkan dari tengah hingga baris belakang penonton tersebut terlihat yang begitu pasif.
Tantri pun menceritakan bahwa di tengah konser, penontonnya tiba-tiba menghilang secara misterius.
“Kan udah diberitahu, jadi ceritanya pas badan aku lagi ngadep band lalu balik lagi ke penonton tiba-tiba tuh penonton hilang setengahnya, ngga sampai 1 menit hilang. Aku cuman bertanya-tanya aja, siapa sih sebenarnya penonton yang diam saja dari baris tengah ke belakang,” jelasnya.
Tantri masih ingat jelas bahwa penontong sangat rapat sekali sehingga tentunya membutuhkan waktu untuk meninggalkan tempat konser.Â
“Itu tempat kan rapat banget, buat meninggalkan tempat butuh proses, butuh waktu tapi ini langsung menghilang cepat, kan aneh,” lanjut Tantri.
Tantri juga ternyata sempat mendengar kisah kota yang hilang misterius di kota tersebut.Â
“Pernah denger kota misterius yang hilang, sekarang sudah nggak ada lagi di peta. Ya kita akhirnya ketakutan, waktu itu kita berempat akhirnya tidur sekamar kayak sarden, lagian hotel kita kan dekat pantai,” tutupnya.
Menyambung cerita Tantri Kotak mengenai kota yang hilang di Kota Baru, diterangkan dalam kanal YouTube NT TV bahwa pada zaman kolonial Belanda Kota Saranjana masih ada di peta dengan nama Tandjong Serandjana. Hal ini diungkapkan oleh seorang dosen dari Universitas Lambung Mangkurat.

Peta yang dibuat oleh seorang Naturalisasi Jerman pada tahun 1845 M bernama Salomon Mueller masih memperlihatkan adanya wilayah Tandjong Serandjana. Kota ini berada di sebelah selatan Pulau Laut yang diapit oleh Pulau Kerumpoetan dan Pulau Kijang di Kalimantan Selatan.Â
Peta yang memuat Tandjong Serandjana tersebut dimuat dalam Reizen en onderzoekingen in den Indischen Archipel, seri pertama yang diterbitkan Staatsbibliothek zu Berlin.

Peta tersebut juga sempat diterbitkan oleh Lembaga Penerbitan Nusantara milik pemerintah Republik Indonesia.
Sumber lainnya yang memuat tentang Serandjana adalah Pieter Johannes Veth, dalam “Aardrijkskundig en statistisch woordenboek van Nederlandsch Indie: bewerkt naar de jongste en beste berigten“, halaman 252.
Kamus ini diterbitkan di Amsterdam oleh P.N. van Kampen, tahun 1869. Veth menuliskan “Sarandjana, kaap aan de Zuid-Oostzijde van Poeloe Laut, welk eiland aan Borneo’s Zuid-Oost punt is gelegen” (Sarandjana, tanjung di sisi selatan Poeloe Laut, yang merupakan pulau yang terletak di bagian tenggara Kalimantan).
Akan tetapi, saat ini letak Kota Saranjana sudah tidak dapat ditemui dalam peta-peta yang beredar dan dianggap telah hilang secara misterius. Penduduk sekitar meyakini bahwa Kota Saranjana yang misterius tersebut berada tepat di selatan pulau, tepatnya di Desa oka-oka, Kecamatan Pulau Laut Kota Baru, Kalimantan Selatan.
Bahkan berdasarkan informasi dari berbagai sumber, penduduk di sana mempercayai, wilayah berupa perbukitan tak berpenghuni itu merupakan lokasi Kota Gaib Saranjana yang dihuni oleh bangsa jin Islam yang memiliki peradaban yang jauh lebih maju dari manusia.